PENYELEKSIAN KONDISI
MODUL 2
PENYELEKSIAN KONDISI
I.
Teori
Pada
umumnya satu permasalahan yang komplek memerlukan suatu penyelesaian kondisi.
Dengan menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa
yang harus dilakukan, tergantung pada hasil kondisi penyeleksian. Jadi suatu
aksi hanya dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu terpenuhi.
a.
Penyeleksian
Satu Kasus, dengan menggunakan struktur IF-THEN:
Pada penyeleksian satu
kasus, kondisi akan diseleksi oleh
statemen if. Bila kondisi bernilai benar (true), maka aksi sesudah kata then (dapat
berupa satu atau lebih aksi) akan
diproses. Bila kondisi bernilai salah
(false), maka tidak ada aksi yang akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian
awal dan bagian akhir struktur IF-THEN.
Gambar
diagram alir penyelesaian satu kasus untuk struktur IF-THEN ditunjukkan dalam
Gambar 2.1 dan struktur penulisan dalam bahasa pascal dapat dilihat dari Gambar
2.2.
Gambar
2.1. Diagram Alir Struktur Penyeleksian Satu Kasus (IF-THEN)
if kondisi then
aksi
Struktur Bahasa Pascal Untuk Penyeleksian Satu Kasus (IF-THEN)
b.
Penyeleksian
Dua Kasus, menggunakan struktur IF-THEN-ELSE:
Dalam
struktur IF-THEN-ELSE, aksi1 akan
dilaksanakan jika kondisi bernilai
benar (true), dan jika kondisi bernilai salah (false) maka aksi2 yang akan dilaksanakan. Statemen else menyatakan ingkaran (negation)
dari kondisi.
Gambar
diagram alir penyelesaian dua kasus untuk struktur IF-THEN-ELSE ditunjukkan
dalam Gambar 2.3 dan struktur penulisan dalam bahasa pascal dapat dilihat dari
Gambar 2.4.
Gambar
2.3. Diagram Alir Struktur IF-THEN-ELSE
if kondisi then
aksi1
else
aksi2
|
Gambar
2.4. Struktur Bahasa Pascal Untuk Penyeleksian Dua Kasus (IF-THEN-ELSE)
C.
Penyeleksian Tiga Kasus atau Lebih
(Penyeleksian Tersarang)
Untuk
penyeleksian tiga kasus atau lebih juga menggunakan struktur IF-THEN-ELSE
sebagaimana halnya permasalahan dua kasus.
Gambar
diagram alir penyelesaian tiga kasus untuk struktur IF-THEN-ELSE ditunjukkan
dalam Gambar 2.5 dan struktur penulisan dalam bahasa pascal dapat dilihat dari
Gambar 2.6.
Gambar 2.5.
Diagram alir dari struktur tiga kasus IF-THEN-ELSE (tersarang)
if kondisi1 then
aksi1
else
if
kondisi2 then
aksi2
else
aksi3
|
Gambar
2.6. Struktur Bahasa Pascal untuk Penyeleksian Tiga Kasus IF-THEN-ELSE
(tersarang)
a.
Struktur CASE. Struktur ini
dapat digunakan untuk menganalisa penyeleksian dua kasus atau lebih dan
bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF-THEN-ELSE yang memiliki
bentuk bertingkat-tingkat. Gambar 2.7 memperlihatkan Struktur CASE.
case (nama)
kondisi1 : aksi1
kondisi2 : aksi2
...
kondisiN : aksiN
[otherwise aksiX]
|
Gambar
2.7. Struktur Bahasa Pascal Untuk Seleksi CASE
Kondisi1, kondisi2, … kondisiN dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi
yang benar. Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-k dilaksanakan,
selanjutnya keluar dari struktur CASE. Aksi
yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu, karena itu ia
berupa runtunan. Jika tidak ada satupun kondisi
yang benar, maka aksi sesudah otherwise (optional) dikerjakan.
II. Prepraktikum
Kerjakan tugas-tugas di bawah ini sebelum praktikum dimulai.
i.
Jelaskan pada kondisi apa sebaiknya struktur seleksi
if dan case digunakan! Apa perbedaan dari kedua struktur tersebut?
ii.
Buatlah algoritma konversi dari nilai angka menjadi
nama hari. (Asumsi: 1=Senin, 2=Selasa, 3=Rabu, 4=Kamis, 5=Jumat, 6=Sabtu, 7=Minggu)
Contoh
keluaran yang diinginkan:
Masukkan Angka yang menunjukkan hari : 1
Hari
yang anda pilih : Senin
III.
Kegiatan
Praktikum
Pada
saat praktikum, kerjakan tugas-tugas berikut ini:
1. Buat
program untuk prepraktikum 1!
2. Buat
program untuk prepraktikum 2!
3. Tugas
tambahan (ditentukan oleh asisten praktikum)!
IV. Tugas Akhir
iii.
Buatlah algoritma dan terjemahkan dalam Bahasa Pascal
untuk konversi waktu WIB, WITA, WIT:
Contoh Wib= 10.00 wib
Wita=11.00 wita
Wit = 12.00 wit
No comments